Senin, 02 April 2012

VERBA


VERBA


            Verba merupakan kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, atau keadaan. Verba mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
a.       Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi lain. Contoh:
1.      Orang asing itu tidak akan suka makanan Indonesia.
2.      Mereka sedang belajar di kamar.
Bagian yang dicetak miring merupakan predikat, yaitu bagian yang menjadi pengikat bagian lain dari kalimat itu. Kata yang dicetak miring tersebut adalah verba.
b.      Verba mengandung makna inheren perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
c.       Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefix ter- yang berarti ‘paling’. Verba seperti mati atau suka, misalnya, tidak dapat diubah menjadi *termati atau *tersuka.
d.      Pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan. Tidak ada bentuk seperti *agak belajar, *sangat pergi, dan *bekerja sekali meskipun ada bentuk seperti *sangat berbahaya, agak mengecewakan, dan mengharapkan sekali.

Morfologi Bahasa Filipina

Morfologi Bahasa Agta (Filipina)
Rumus Autosegmental
1.      Representasi Dalaman
Contoh: takki                   tingkat melody
             kvkkv                  tingkat skeletal

2.      Pengulangan Melody
Contoh: takki + takki                    tingkat melody
           kvkkv + kvkkv                   tingkat skeletal

3.      Pengguguran Segmen
Contoh: tak + takki                        tingkat melody
            kvk + kvkkv                      tingkat skeletal


Rumus Autosegmental
1.      Representasi Dalaman
Contoh: bari                      tingkat melody
            kvkv                      tingkat skeletal


2.      Pengulangan melody
Contoh: bari + bari                            tingkat melody
           kvkv + kvkv                           tingkat skeletal

3.      Pengguguran Segmen
Contoh: bar + bari                             tingkat melody
             kvk + kvkv                           tingkat skeletal
            

Selasa, 21 Februari 2012

Morfologi Lanjut; Adverbia


ADVERBIA

            Adverbia merupakan kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Pada contoh berikut ini terlihat bahwa adverbia sangat menjelaskan verba mencintai, adverbia selalu menjelaskan adjektiva sedih, dan adverbia hampir menjelaskan adverbia selalu.
a.       Ia sangat mencintai istrinya.
b.      Ia selalu sedih mendengar lagu itu.
c.       Kami hampir selalu dimarahinya setiap pagi.
Adverbia bisa dibedakan sebagai berikut.
1.      Adverbia dari Segi Bentuknya
Ditinjau dari segi bentuknya, adverbia dapat dibedakan menjadi dua jenis; adverbia tunggal dan adverbia gabungan. Adverbia tunggal adalah adverbia yang terdiri dari satu kata. Adverbia ini bisa dibedakan menjadi; adverbia yang berupa kata dasar dan adverbia berafiks.
a.       Adverbia yang berupa kata dasar adalah: baru, hanya, lebih, hampir, saja, sangat, segera, selalu, senantiasa, paling, pasti, tentu.
b.      Adverbial yang berupa kata berafiks adalah: sebaiknya, sebebnarnya, sesungguhnya, secepatnya.
Adverbia gabungan yaitu terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar. Contoh: lagi pula, hanya saja, hampir selalu.
2.      Adverbia dari Segi Prilaku Sintaksisnya
Adverbia yang ditinjau dari segi sintaksisnya terdiri dari empat macam posisi, yaitu: a. yang mendahului kata yang diterangkan, b. yang mengikuti kata yang diterangkan, c. yang mendahului atau yang mengikuti kata yang diterangkan, d. yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.
a.       Adverbia yang mendahului kata yang diterangkan:
Ia lebih tinggi daripada adiknya.
b.      Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan
Kami duduk-duduk saja menunggu panggilan
c.       Adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan:
Paginya ia segera pergi meninggalkan kami.
d.      Adverbial yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.
3.      Adverbia dari Segi Semantisnya
Berdasarkan prilaku semantisnya, adverbia dibedakan menjadi: adverbia kualitatif, adverbia kuantitatif, adverbia limitif, adverbia kewaktuan.
a.       Adverbia kualitatif adalah kata keterangan yang menjelaskan tentang tingkat, derajat, mutu. Contoh: paling, sangat.
b.      Adverbia kuantitatif adalah kata keterangan yang menjelaskan jumlah. Contoh: banyak, sedikit.
c.       Adverbia limitif adalah kata keterangan yang menjelaskan pembatasan suatu hal. Contoh: hanya, saja, sekadar.
d.      Adverbia kewaktuan adalah kata keterangan yang menjelaskan saat terjadinya suatu peristiwa. Contoh: baru, segera.

Senin, 13 Februari 2012

Morfologi Lanjut; Struktur Kata

STRUKTUR KATA

            Kata merupakan satuan bermakna yang berstruktur. Struktur tersebut terjadi berdasarkan urutan fonem yang menjadi bagian kata. Kata dalam bahasa Indonesia terdiri dari satu suku kata dan lebih. Suku kata asli bahasa Indonesia hanya berjumlah satu sampai dengan lima, jika lebih dari lima, pada dasarnya merupakan kata asing.
            Banyak orang yang menyelipkan fonem /e/ untuk memisahkan konsonan yang berdekatan. Misalnya:
1.      slogan menjadi selogan
2.      strika menjadi setrik.
Wujud suku yang membentuknya mempunyai struktur dan kaidah pembentukan yang sederhana. Suku kata dalam bahasa Indonesia dapat terdiri atas:
  1. Satu vokal (V) contoh:  a-mal, su-a-tu, tu-a.
  2. Satu vokal dan satu konsonan (VK) contoh: ar-ti, ber-il-mu, da-un.
  3. Satu vokal, dua konsonan(VKK) contoh: eks-tra, ons.
  4. Satu konsonan dan satu vokal (KV) contoh: pa-sar, sar-ja-na, war-ga.
  5. Satu konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KVK) contoh: pak-sa, ke-per-lu-an,pe-san.
  6. Dua konsonan dan satu vokal (KKV) contoh: slo-gan, dra-ma, ko-pra.
  7. Dua konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KKVK) contoh: trak-tor, a-trak-si, kon-trak.
  8. Satu konsonan, satu vokal dan dua konsonan (KVKK) contoh: pers, kon-teks-tu-al, mo-dern.
  9. Tiga konsonan dan satu vokal (KKKV) contoh: stra-te-gi, stra-ta.
  10. Tiga konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KKKVK) contoh: struk-tur, in-struk-si, strom.
  11. Dua konsonan, satu vokal, dan dua konsonan (KKVKK) contoh: kom-pleks.
  12. Satu konsonan, satu vokal, dan tiga konsonan (KVKKK) contoh: korps.

Wujud suku kata dalam bahasa Melayu Daratan, dialek Pasir Pengaraian adalah sebagai berikut:
  1. Satu vokal (V) contoh:  u-lek, ju-o.
  2. Satu vokal dan satu konsonan (VK) contoh: on-tah, in-dok.
  3. Satu vokal, dua konsonan(VKK) contoh: -
  4. Satu konsonan dan satu vokal (KV) contoh: so-gan, co-ngok, lo-tih,si-ten.
  5. Satu konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KVK) contoh: pak-so, ko-san.
  6. Dua konsonan dan satu vokal (KKV) contoh: sto-ples, khu-suk, cne-ke.
  7. Dua konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KKVK) contoh: ndok, ntah
  8. Satu konsonan, satu vokal dan dua konsonan (KVKK) contoh: -
  9. Tiga konsonan dan satu vokal (KKKV) contoh: -
  10. Tiga konsonan, satu vokal, dan satu konsonan (KKKVK) contoh: -
  11. Dua konsonan, satu vokal, dan dua konsonan (KKVKK) contoh: slang, plang.
  12. Satu konsonan, satu vokal, dan tiga konsonan (KVKKK) contoh: -