1.Homonimi
●
Homonimi adalah “Dua buah kata atau satuan ujaran
yang bentuknya ‘kebetulan’ sama; maknanya berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran
yang berlainan”(Chaer,
2007: 302).
Verhaar dalam Chaer
(2009: 94) mengatakan homonimi adalah ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat)
yang bentuknya sama dengan ungkapan
lain (juga berupa kata, frase, atau kalimat) tetapi maknanya tidak sama.
Jadi, homonim adalah kata
yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan.
Contoh: antara kata bisa yang artinya “racun ular” dan kata bisa yang berarti “sanggup”; antara kata mengurus yang berarti “mengatur” dan kata mengurus yang
berarti “menjadi kurus”.
Relasi antara dua buah satuan ujaran
yang berhomonimi berlaku dua arah. Perhatikan bagan berikut!
Menurut Chaer
(2009: 95) ada dua kemungkinan terjadinya homonimi:
1.bentuk-bentuk
yang berhomonimi itu berasal bahasa atau dialek
yang berlainan;
2.bentuk-bentuk
yang berhomonimi itu terjadi sebagai hasil morfologi.
2. Homofoni
Homofoni adalah adanya kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran, tanpa memperhatikan ejaannya, apakah ejaannya sama ataukah berbeda (Chaer,
2007: 303).
Contoh: kata bank
yang berarti ‘lembaga keuangan’ dengan kata bang
yang bermakna ‘kakak laki-laki’; kata sanksi
yang berarti ‘akibat, konsekuensi’ dan kata sangsi
yang berarti ‘ragu-ragu’; kata masa
yang berarti ‘rentang waktu ‘dan kata massa
yang berarti ‘kumpulan orang banyak’.
Contoh dalam kalimat:
1.Ibu meminjam uang di bank.
2.Bang Ali menjual bakso.
3.Setiap mahasiswa yang tidak kuliah di beri sanksi.
4.Marni sangsi dengan janji yang diucapkan kekasihnya.
●
5. Ronaldo tidak ingin mengingat masa lalunya.
6. Andik terjebak di tengah massa yang sedang mengamuk.
3. Homografi
Homografi adalah bentuk ujaran
yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan maknanya tidak sama (Chaer, 2007: 303).
Contoh: kata teras /tÉ™ras/ yang maknanya ‘inti’ dengan kata teras /teras/ yang maknanya ‘bagian serambi rumah’; kata memerah /mÉ™mÉ™rah/ yang berarti ‘melakukan perah’ dan kata memerah /mÉ™merah/ yang artinya ‘menjadi merah’.
Contoh dalam kalimat
1.Pejabat teras sudah memasuki ruang rapat.
2.Ibrahimovic sedang bersantai di teras rumahnya.
●
3.Tevez memerah susu sapi di peternakan ayahnya.
4. Wajah Messi memerah setelah diejek rekan setimnya.